Tuesday 27 October 2015

[Lyrics] Girls Generation - PARTY




[Tiffany] Hey girls
Do you know what time it is?
It must be party time
Here we go!


[Seohyun] Yeogin summer jigeum radioreul kyeo
Heulleonaoneun favorite song


([Yoona] Hey, turn it up)


[Sunny] Tteugeoun rideum ikkeuneun daero drive
Nuni busin yeoreum sogeuro oh oh


[Yuri] Changeul neomeo on barameul ttara


[Hyoyeon] Jigeum yeah yeah yeah yeah yeah
Singing yeah yeah yeah yeah yeah


[Sooyoung] Moksoril nopyeo louder and louder


[Tiffany] Padosoril ttara dallyeo here we go

[Taeyeon] We can't stop stop stop
Yeogin party time!
Idaero gyesok party time! 


([Hyoyeon] it's a party)


[Yoona] We gon rock rock rock
Jjarishage nan (tonight)


[All] P A R T Y, P A R T Y
Lemon soju, nan tekilla, neon mohito
Gaja Jeju, California, Roma-kkaji
Hayan jinju pumeun bada meosjin pado finito!
P A R T Y, P A R T Y


[Taeyeon] We love summer bappeuge ttwieo on
Eojen da ijeobeorigo 


([Seohyun] hey, turn it up)


[Yuri] Jeo pureun haneul jeongmal wanbyeokhan geol
Sumyeon wie gadeuk muldeureo oh oh


[Sooyoung] Chanranhan yeoreum da gagi jeone


[Hyoyeon] Hamkke yeah yeah yeah yeah yeah
Singing yeah yeah yeah yeah yeah
Deultteun nae mameun higher and higher


[Tiffany] Eoseo janeul wiro a shot, here we go!

[Sunny] We can't stop stop stop
Yeogin party time!
Idaero gyesok party time! 


([Yoona] it's a party)


[Seohyun] We gon rock rock rock
Jjarishage nan (tonight)


[All] P A R T Y, P A R T Y
Lemon soju, nan tekilla, neon mohito
Gaja Jeju, California, Roma-kkaji
Hayan jinju pumeun bada meosjin pado finito!
P A R T Y, P A R T Y


[Seohyun] Uril bureul sunrise
Chajawado meomchul su eopseo


[Taeyeon] Gyesok doeneun party time go
On and on and on bamsaedorok


[Tiffany] We can't stop stop stop
Yeogin party time!
Idaero gyesok party time! 


([Sooyoung] it's a party)


[Sunny] We gon rock rock rock
Jjarishage nan (tonight)


[All] P A R T Y, P A R T Y
Lemon soju, nan tekilla, neon mohito
Gaja Jeju, California, Roma-kkaji
Hayan jinju pumeun bada meosjin pado finito!
P A R T Y, P A R T Y

Party time



[English Translation]

Hey girls
Do you know what time it is?
It must be party time
Here we go

It's summer in here, turn the radio on
My favorite song is playing
Hey turn it up
This hot rhythm, drive where it takes you
Into the dazzling summer oh oh

Follow the wind that blows through the window
Right now Yeah Yeah Yeah Yeah Yeah
Singing Yeah Yeah Yeah Yeah Yeah
Make your voices louder and louder
Follow the sound of the waves and run here we go

We can't stop stop stop
It's Party time here
Keep it going, party time
It's a party
We gon rock rock rock
Make it electric
Tonight


P A R T Y P A R T Y
Lemon soju, tequila for me, mojito for you
Let's go to Jeju, California, Rome
Let's go to a white pearly beach with great waves
Finito


P A R T Y P A R T Y
We love summer
Forget how you were busily running before
Hey turn it up

The blue sky is so perfect
Colored on top of the water oh oh
Before the bright summer is over
All together Yeah Yeah Yeah Yeah Yeah
Singing Yeah Yeah Yeah Yeah Yeah
My excited heart goes higher and higher
Hurry and raise your glasses, a shot here we go

We can't stop stop stop
It's Party time here
Keep it going, party time
It's a party
We gon rock rock rock
Make it electric
Tonight


P A R T Y P A R T Y
Lemon soju, tequila for me, mojito for you
Let's go to Jeju, California, Rome
Let's go to a white pearly beach with great waves
Finito


P A R T Y P A R T Y
The sunrise that will call us
Even if it comes, we can't stop
The party time continues
Go on and on and on all night

We can't stop stop stop
It's Party time here
Keep it going, party time
It's a party
We gon rock rock rock
Make it electric
Tonight


P A R T Y P A R T Y
Lemon soju, tequila for me, mojito for you
Let's go to Jeju, California, Rome
Let's go to a white pearly beach with great waves
Finito


P A R T Y P A R T Y
Party time

Tuesday 20 October 2015

[Lyrics] IU & Seulong - Nagging




Neutge daniji jom ma
Sureun meolli jom haebwa
Yeol saljjari aecheoreom mareul an deutni

Jeongmal useumman nawa
Nuga nugul bogo aira haneunji
Jeongmal useumman nawa

Sirheun yaegi hage doeneun nae mameul molla
Joheun yaegiman nanugo sipeun nae mameul molla
Geumanhalkka? Geumanhaja

Hanabuteo yeolkkaji da neol wihan sori
Nae mal deutji annneun neoegeneun ppeonhan jansori
Geu manhaja geuman haja
Saranghagiman haedo sigan eomneunde

Meori anin gaseumeuro haneun iyagi
Niga sirta haedo an hal suga eomneun iyagi
Geumanhaja geumanhaja
Neoui jansoriman deullyeo

Babeun je ttae meongneunji
Yeojan meolli haneunji
On jongireul ne yeope itgo sipeunde
Naega geu mamingeoya
Jumeoni soge neol neoko danimyeon
Jeongmal haengbokhal tende

Duri animyeon andoeneun uri iyagi
Nuga deutneundamyeon nollyeodaego useul iyagi
Geumanhalkka? Geumanhaja

Hanabuteo yeolkkaji da neol wihan sori
Nae mal deutji annneun neoegeneun ppeonhan jansori
Geumanhaja geumanhaja
Saranghagiman haedo sigan eomneunde

Meo ri anin gaseumeuro haneun iyagi
Niga sirta haedo an hal suga eomneun iyagi
Geumanhaja geumanhaja
Naui jansoriga deullyeo?

Nun e himeul jugo geobeul jwobwado
Naegen geujeo gwiyeoun eolgul
Ireollae jakku(jakku neo) deoneun mot chamgo(chamgo na)
Jeongmal hwanaelji molla

Saranghada malgeoramyeon an hal iyagi
Nuguboda neoreul saenggakhaneun maeumui sori
Hwaga nado sori chyeodo
Neoui jansorimajeo nan dalkomhande

Saranghaeya hal su inneun geureon iyagi
Nae mal deutji annneun neoegeneun ppeonhan jansori
Geumanhaja geumanhaja
Ireon nae mameul mideojwo



늦게 다니지좀 마
술은 멀리좀 해봐
열살짜리 애처럼 말을 안듣니
정말 웃음만 나와
누가 누굴보고 아이라 하는지
정말 웃음만 나와

싫은 얘기 하게 되는 내 맘을 몰라
좋은 얘기만 나누고 싶은 내맘을 몰라
그만할까 그만하자

*하나부터 열까지 다 널 위한 소리
내 말 듣지 않는 너에게는 뻔한 잔소리
그만하자 그만하자
사 랑하기만해도 시간 없는데
머리 아닌 가슴으로 하는 이야기
니가 싫다 해도 안 할수가 없는 이야기
그만하자 그만하자
너의 잔소리만 들려

밥은 제 때 먹는지
여잔 멀리 하는지
온 종일을 네 옆에 있고 싶은데
내가 그 맘인거야
주머니속에 널 넣고 다니면
정말 행복할텐데

둘이 아니면 안되는 우리 이야기
누가 듣는다면 놀려대고 웃을 이야기
그만할까 그만하자

*하 나부터 열까지 다 널 위한 소리
내 말 듣지 않는 너에게는 뻔한 잔소리
그만하자 그만하자
사랑하기만해도 시간 없는데
머리 아닌 가슴으로 하는 이야기
니가 싫다 해도 안 할수가 없는 이야기
그만하자 그만하자
나의 잔소리가 들려

눈에 힘을 주고 겁을 줘봐도
내겐 그저 귀여운 얼굴
이럴래 자꾸 더는 못 참고
정말 화낼지 몰라

*사 랑하다 말거라면 안 할 이야기
누구보다 너를 생각하는 마음의 소리
화 가 나도 소리 쳐도
너의 잔소리마저 난 달콤한데
사랑해야 할 수 있는 그런 이야기
내 말 듣지 않는 너에게는 뻔한 잔소리
그만하자 그만하자
이런 내 맘을 믿어줘


(IU) Jangan pulang begitu terlambat
Cobalah sedikit menjauh dari minuman keras
Apakah kau tak mendengar ucapanku? seperti anak umur sepuluh tahun saja
(SL) Aku benar-benar ingin tertawa terhadapmu
Siapa, siapa yang kau sebut dengan anak kecil?
Aku benar-benar ingin tertawa terhadapmu

(IU) Kau tak mengerti perasaanku dengan bercerita yang tidak kusuka
(SL) Kau tidak tahu hatiku ingin berbagi cerita yang menyenangkan saja
Apakah kita akan berhenti? Ayo berhenti!

(IU) Dari satu hingga sepuluh semua ucapanku untukmu
Kau tidak mendengarkan perkataanku, omelan yang jelas kukatakan kepadamu
(SL) ayo berhentilah! Ayo berhentilah!
Aku tak punya waktu meskipun hanya untuk cinta
(IU) Ucapanku itu bukan dari otak tapi dari hati
Ucapan itu tidak dapat ku hentikan meskipun kau tidak suka
(SL) ayo berhentilah! Ayo berhentilah!
Yang terdengar adalah omelanmu

(IU) Apakah kau makan tepat waktunya?
Apakah kau menjauh dari wanita?
Aku ingin sepanjang hari ada di sampingmu
(SL) Apakah aku menghentikannya?
Jika aku meletakkanmu di dalam kantong?
Aku akan benar-benar bahagia

(IU) Tidak seharusnya kita berdua mengucapkannya
(SL) Siapapun yang mendengar ucapan kita itu menjadi tertawa dan menggelikan
Apakah kita akan berhenti? Ayo berhentilah!

(IU) Dari satu hingga sepuluh semua ucapanku untukmu
Kau tidak mendengarkan perkataanku, omelan yang jelas kukatakan kepadamu
(SL) Ayo berhentilah! Ayo berhentilah!
Aku tak punya waktu meskipun hanya untuk cinta
(IU) Ucapanku itu bukan dari otak tapi dari hati
Ucapan itu tidak dapat ku hentikan meskipun kau tidak suka
(SL) Ayo berhentilah! Ayo berhentilah!
Yang terdengar adalah omelanmu

(IU) Meskipun kau mencoba menakuti dan membuka lebar matamu
(SL) Bagiku hanya wajahmu yang imut
(IU) Aku tidak dapat membiarkan semuanya terus menerus seperti ini
(SL&IU) Aku benar-benar marah..

(IU) Jika kau berkata mencintaiku, aku tidak akan ‘ngomel’ lagi
Suara hatiku memikirkan dirimu melebihi siapapun
(SL) Meskipun berteriak dan marah padaku
Omelanmu itu terasa manis bagiku
(IU) ‘ucapan’ seperti itulah yang harus dilakukan saat mencintai
Kau tidak mendengarkan perkataanku, omelan yang jelas kukatakan kepadamu
(SL) Ayo berhentilah! Ayo berhentilah!
(IU &SL) Percayalah pada perasaanku


Monday 19 October 2015

Perkembangan Konsep Diri Menurut Freud serta Penerapannya dalam Keperawatan

Manusia memiliki berbagai macam sifat yang tentunya tidak berwujud dan kompleks untuk dapat mempersepsikan, memahami, serta menilai dunianya sendiri. Setiap individu memiliki persepsi terhadap dirinya sendiri berupa suatu konsep diri yang menggambarkan kondisi kejiwaan seseorang. Orang yang memiliki konsep diri yang positif memiliki ketahanan terhadap penyakit kejiwaan serta mampu berkembang dalam hubungan interpersonal (Kozier dan Erb, 2012). Konsep diri berperan penting untuk memahami perilaku orang lain, karena manusia bersifat unik. Tidak ada manusia yang memiliki konsep diri yang sama. Hal tersebut muncul dari pengalaman pribadi, berhubungan dengan orang lain, dan interaksi dengan dunia luar (Stuart, 2001).

Menurut Kozier dan Erb (2012), manusia yang dilahirkan tidak memiliki konsep diri, namun akan ada perkembangan diri menjadi dewasa terjadi secara bertahap sejak lahir hingga seseorang menyadari bahwa dirinya berbeda dengan orang lain yang akan terjadi pembatasan-pembatasan dalam proses perkembangan diri yang disebabkan pengalaman dari kegiatan atau aktivitas yang dilakukannya. Kelanjutan dari perkembangan konsep diri menurut Stuart (2001), didukung oleh faktor berikut, antara lain:
1. Pengalaman secara kultural dan interpersonal yang membangun rasa nyaman dan menyenangkan.
2.  Memiliki anggapan bahwa kemampuannya dihargai oleh dirinya sendiri maupun lingkungan sosial.
3.    Aktualisasi diri atau implementasi dan realisasi dari potensi diri.

Menurut Kozier dan Erb (2012), konsep diri bersifat mudah berubah, hal tersebut didasarkan pada faktor berikut:
1.    Adanya keinginan untuk melakukan sesuatu.
2.    Seseorang menerima kondisi atau keadaan tubuhnya.
3.    Kelanjutan persepsi pemikiran atau perasaan seseorang.
4.    Hubungan personal dan profesional.
5.    Identitas pekerjaan dan tingkat pendidikan seseorang.
6.    Harapan diri yang memengaruhi karakteristik personal.
7.    Dampak dari persepsi pengalaman pribadi seseorang.
8.    Adaptasi terhadap pengalaman baru.
9.    Etnik, ras, dan identitas spiritual.

Perkembangan konsep diri memiliki teori yang berguna dalam memahami tugas utama yang dihadapi individu dalam tahap perkembangannya berdasarkan usia atau umur, salah satu contohnya adalah teori Erikson (1963). Tahap-tahap perkembangan yang ada dalam teori tersebut menjadi indikator keberhasilan membentuk konsep diri (Potter dan Perry, 2009). Perkembangan konsep diri seseorang menurut Kozier dan Erb (2012) terdiri dari tiga langkah, yaitu:
1.    Bayi belajar bahwa fisiknya berbeda dengan lingkungannya.
2.    Anak-anak mengenal sikap orang lain
3.    Anak-anak dan orang dewasa saling mengenal dalam lingkungan sosial.

Menurut Kozier dan Erb (2012), ada beberapa ahli yang berpendapat serta membahas tentang perkembangan konsep diri, diantaranya yaitu Erikson (1963) yang membahas tentang tingkatan perkembangan, Piaget yang membahas tentang tingkatan perkembangan kognitif, dan Havighurst yang membahas tentang perkembangan tugas. Freud (1856-1939) mengenalkan konsep tentang perkembangan yang masih dipergunakan hingga sekarang. Menurut Kozier dan Erb (2012), Freud menyatakan bahwa pemikiran alam bawah sadar merupakan bagian dari kejiwaan dalam kehidupan seseorang yang terkadang tidak kita sadari. Freud mengelompokkan perkembangan tersebut berdasarkan tahapan usia seseorang, sejak masa neonatal hingga lansia. Berikut ini adalah tabel, untuk menjelaskan pendapat Freud (adaptasi dari Kozier dan Erb, 2012)

Tingkatan
Usia
Karakteristik
Neonatal
0-28 hari
Perkembangan
Bayi
1 bulan-1 tahun
Pertumbuhan fisik cepat.
Anak-anak
1-3 tahun
Peningkatan kemampuan psikososial.
Pra-sekolah
3-6 tahun
Mendapatkan pengalaman baru dan mendapat peran sosial selama bermain.
Masa sekolah
6-12 tahun
Perkembangan sosial dan kemampuan komunikasi meningkat.
Remaja
12-20 tahun
Konsep diri berubah dengan perkembangan biologis, serta mulai menghadapi konflik.
Dewasa muda
20-40 tahun
Menjalani hubungan dengan orang lain serta membuat komitmen pada sesuatu.
Dewasa menengah
40-65 tahun
Gaya hidup yang berubah.
Lansia muda
65-74 tahun
Beradaptasi dengan kemampuan fisik yang mulai menurun.
Lansia menengah
75-84 tahun
Keterbatasan kemampuan seperti mobilisasi.
Lansia
85 tahun keatas
Peningkatan masalah terhadap kemampuan fisik.

       Teori Freud ini menyatakan bahwa setiap individu harus memahami kebutuhan dari tiap tahapan, agar dapat berhasil melalui satu tahapan untuk selanjutnya pindah ke tahapan berikutnya. Jika seseorang tidak mampu melalui satu tahapan, maka kepribadian seseorang harus diperbaiki pada tahap tersebut, yang dapat terjadi karena ketakutan atau trauma terhadap apa yang dialaminya pada tahap tersebut (Kozier dan Erb, 2012).

Setelah mengetahui tahap-tahap perkembangan berdasarkan usia klien, perawat berperan untuk megenali kegagalan dengan capat dalam mencapai tahapan perkembangan berdasarkan umur individu atau klien tersebut. Gunanya adalah perawat mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada klien agar dilakukan intervensi keperawatan yang tepat. Oleh karena itu, sebagai perawat harus mampu mengerti konsep diri dari klien, dengan cara mendengarkan klien dengan baik serta membantu klien untuk berbagi persepsinya terhadap masalah tersebut agar klien dapat memecahkan masalahnya dengan baik. Sebab sangat tidak mungkin untuk memahami orang lain seutuhnya tanpa memahami sifat serta perilakunya terlebih dahulu.

Daftar Pustaka:
Kozier, Barbara et al. (2012). Fundamentals of nursing: concepts, process, and practice. (9ed). New Jersey, USA: Pearson Education, Inc.
Potter, P.A. & Perry, A.G. (2009). Fundamentals of nursing: concepts, process, and practice. (7ed). St. Louis, MI: Elsevier Mosby.

Stuart, G. W. & Laraia, M. T. (2001). Principles and practice of psychiatric nursing. (7ed). St. Louis: Mosby, Inc.

Saturday 17 October 2015

Mekanisme Demam

Demam merupakan peningkatan suhu tubuh akibat infeksi atau peradangan (Sherwood, 2009). Demam, yang berarti suhu tubuh naik dari batas normal dapat disebabkan oleh kelainan di dalam otak sendiri atau oleh bahan-bahan toksik yang memengaruhi pusat pengaturan suhu. Sebagai respon terhadap masuknya mikroba, sel-sel fagositotik tertentu (makrofag) mengeluarkan sutau bahan kimia yang dikenal sebagai pirogen endogen, selain efek-efeknya dalam melawan infeksi, bekerja pada pusat termoregulasi hipotalamus untuk meningkatkan patokan termostat. Hipotalamus sekarang mempertahankan suhu di tingkat yang baru dan tidak mempertahankannya di suhu normal tubuh.

Sebagai contoh, pirogen endogen meningkatkan titik patokan menjadi 102
oF (38,9 oC), lalu hipotalamus mendeteksi suhu normal sebelum demam terlalu dingin sehingga hipotalamus memicu respons dingin untuk meningkatkan suhu menjadi 102oF. Dan secara spesifik, hipotalamus memicu menggigil agar produksi panas segera meningkat dan mendorong vasokontriksi kulit untuk mengurangi pengeluaran panas. Setelah suhu tercapai maka suhu tubuh diatur sebagai normal dalam respons panas dan dingin tetapi dengan patokan yang lebih tinggi.

Demam memperkuat peradangan dan mungkin mengahambat perkembangan bakteri. Apabila bakteri atau hasil pemecahan bakteri terdapat di dalam jaringan atau dalam darah, keduanya akan difagositosis oleh leukosit darah, makrofag jaringan dan limfosit pembunuh bergranula besar. Seluruh sel ini selanjutnya mencerna hasil pemecahan bakteri dan melepaskan sitokin, salah satu sitokin  yang menyebabkan demam adalah interleukin-1 (IL-1) atau disebut leukosit pirogen atau pirogen endogen. Interleukin-1 (IL-1) dilepas oleh makrofag ke dalam cairan tubuh dan saat mencapai hipotalamus, hampir segera mengaktifkan proses yang menimbulkan demam. Sebanyak sepersepuluh juta gram endotoksin lipopolisakarida dari bakteri, bekerja bersama-sama dengan leukosit darah, makrofag jaringan dan limfosit pembunuh, dapat menyebkan demam. Jumlah interleukin-1 yang dibenuk sebagai respons terhadap lipopolisakarida yang menyebabkan demam hanya beberapa nanogram (Guyton & Hall, 2014).

Selama demam, pirogen endogen menigkatkan titik patokan hipotalamus dengan memicu pelepasan lokal prostaglandin. Lalu aspirin mengurangi demam dengan menghambat sintesis prostaglandin. Obat seperti aspirin yang menurunkan demam disebut antipiretik.

Respon terhadap demam diklasifikasikan ke dalam empat fase yaitu Prodromal, Chill, Flush, dan defervescene (Elizbeth J. Corwin: 2008). Tahap prodromal (gejala awal) akan muncul keluhan-keluhan seperti sakit kepala ringan, keletihan, tidak enak badan, peningkatan denyut jantung, serta nyeri pada sendi dan otot. Fase chill (kedinginan) merupakan awal dari peningkatan suhu tubuh yang ditandai dengan aktivitas otot yang menghasilkan panas berlebih. Akan tetapi, panas yang dihasilkan justru akan menimbulkan sensasi dingin berlebihan (menggigil kedinginan). Pada fase ini akan terjadi penyempitan pada pembuluh darah di kulit, sehingga kulit akan terlihat pucat, badan terasa dingin, gemetar, serta menggigil. Akibatnya, tubuh mencapai suhu yang baru dan tersimpan di pusat kendali di dalam hipotalamus. Pada Fase flush (kemerahan), badan akan merasakan sensasi hangat sekujur tubuh, masih terjadi penyempitan pembuluh darah di kulit dan  kulit terasa hangat dan memerah. Terakhir, pada fase defervescene (pemulihan) memiliki gejala seperti kulit masih tampak kemerahan, menggigil ringan, serta berkeringat sehingga suhu tubuh menurun.

Dengan demikian, demam sebagai respons terhadap infeksi adalah tujuan yang disengaja dan bukan karena kerusakan mekanisme termoregulasi, yang memiliki dampak kenaikan suhu tubuh di atas batas normal, yang disebabkan oleh infeksi atau peradangan.


Referensi
Corwin, Elizbeth J. (2008). Buku Saku Patofisiologi, edisi 3. Jakarta: EGC.
Guyton, A.C., Hall, J.E. (2014). Fisiologi kedokteran, edisi 12. Singapura : Elsevier.

Sherwood, Lauralee. (2009). Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem. 6th Ed. Jakarta: EGC.